JambiOnline.id, Kerinci - Persatuan Tuna Netra Kerinci Sungai Penuh bersama Lapik Center mengadakan diskusi tentang kemanusiaan. Kegiatan tersebut dilakukan di sebuah cafe di kota sungai penuh. 02/11/2020
Orientasi kemanusiaan tidak terlepas dari perhatian yang subtansial, dimana substansi tersebut akan membawa rasa kemanusiaan dalam artian bisa memanfaatkan segala pemberian Tuhan secara ikhlas.
Tuna netra merupakan bagian dari diri kita, saudara kita yang satu tujuan dalam mencapai kehidupan yang berkeadilan. mereka adalah individu yang
mampu, mandiri, dan menjadi siswa berprestasi.
Dimana ada sebuah identifikasi memiliki keterkaitan dengan ketertarikan (interest) dengan semakin mengenali dan mengeksplorasi kemandirian dengan yang mereka miliki sehingga akan mengembangkan berbagai potensi diri.
Kemampuan yang dimiliki oleh panyandang tuna netra juga multi kemampuan, maka dalam hal tersebut kemampuan itu sangat urgen untuk bisa didukung oleh pemerintah dan masyarakat. Misalnya adanya upaya mendirikan klinik pijat, kerajinan tangan, maupun dalam hal lainnya. Untuk itu dukungan empati pada PERTUNI sangat diharapkan bisa untuk terimplementasi.
Selain dari itu, kreativitas yang dimiliki tuna netra juga merambah pada kegiatan musikal dan lainya, maka dari hal itulah perlu bagi masyarakat untuk memperhatikan secara lugas pada kebutuhan-kebutuhan yang substansi bisa diakses oleh saudara kita tersebut, lebih lanjut Direktur LC juga menyampaikan agar segenap pemerintahan dan masyarakat secara umum bisa membantu saudara kita tersebut, agar potensi yang dimilikinya bisa tersalurkan dengan baik.
Penyandang tuna netra yang terhimpun dalam PERTUNI Kerinci, merupakan sekelompok orang yang menginginkan suatu keadilan hal ini juga disampaikan oleh Fazlur Rahman sebagai ketua PERTUNI Kerinci, dimana selama ini pemerintah kurang perhatian terhadap mereka. Sehingga banyak diantara penyandang tuna netra tidak mendapatkan akses yang baik. Seperti pendidikan yang tertinggal, pelecehan, dan ketidak manusiawi diperlakukan kepada sebagian mereka.
Hal ini menjadi suatu bentuk catatan kemanusiaan yang mestinya di perhatikan. Lebih lanjut Dirut LC menyatakan dikemudian hari diharapkan para penyandang tuna netra dapat untuk bergabung di PERTUNI Kerinci. Karena kemanusiaan harus berorientasi pada nilai empati dan di orientasikan dalam bentuk komunitas atau organisasi. (Ars)
Pengirim : Aras S Agusta
Direktur Lapik Center
Editor : Wahyu Hidayat